Pelajaran Hidup dari Para Superhero

Penggemar superhero Spiderman pasti sangat familiar dengan kutipan ini: 'With great power comes great responsibility'. Artinya kurang lebih adalah bahwa kekuatan/kemampuan yang besar selalu disertai dengan tanggung jawab yang besar.

Saya tak pernah menyangka bahwa suatu hari kutipan tersebut dan kisah-kisah superhero favorit akan begitu mengena dalam hidup saya. Begini ceritanya:

Saya orangnya suka bicara. Suka ngobrol, suka sharing, suka nulis, mendongeng, dan mengajar. Suka nggedabrus, istilah populernya di kota saya. Sejak kecil, meski malu-malu, saya ternyata doyan ngomong. Akibatnya sering saya diingatkan orang tua agar hati-hati ketika membagikan suatu cerita ke orang lain, karena tidak semua orang senang mendengarkan apa yang akan kita bagikan dan tidak semua detail urusan pribadi perlu diceritakan ke orang lain. Harus tahu batas, demikian pesan beliau. Tapi namanya anak/remaja/dewasa muda, sebelah mananya dari hidup anak/remaja/dewasa muda yang mudah dikendalikan? Heheheheheheh.........

Suatu hari saya pulang les piano dengan perasaan lesu. Waktu les tadi saya merasa kebanyakan ngomong. Saya takut kalau sebentar lagi guru saya akan memecat saya sebagai murid akibat kebanyakan ngomong saat les. Saya duduk di kamar, mulai mengasihani diri sendiri dan menyesali diri.

"Gusti, mengapa sih Engkau menciptakan saya dengan sifat nggedabrus seperti ini?"

Dalam kesedihan dan kekecewaan saya pada diri sendiri, ada sebuah bisikan lembut di hati saya. "Dhita, kefasihan bicaramu adalah sebuah karunia. Kamu bisa menggunakannya untuk  menghancurkan orang lain, atau untuk membangun orang lain. Dengan memiliki karunia, kamu memiliki tanggung jawab dalam mengelolanya"

Saya tersentak. Hah? Benarkah apa yang saya dengar tadi? Sang Pemberi Karunia menyebut sifat nggedabrus saya sebagai kefasihan bicara. Saya mengatakan sesuatu yang negatif, DIA mengatakan sesuatu yang positif. Renungan tersebut berlanjut dengan sedikit humor.

Saya tiba-tiba teringat para superhero macam Superman, Spiderman dan X-Men di film-film yang rajin saya tonton ketika saya tumbuh. Masih segar dalam ingatan saya film serial Superboy atau Smallville yang menceritakan masa muda Superman. Demikian pula Spiderman yang dibintangi Tobey McGuire yang imut dan X-Men yang melibatkan pahlawan super macam Wolverine, Professor X, Magneto, Rogue, Cyclops, Iceman, Pyro, dan sebagainya. Ada sesuatu yang sama dari semua kisah itu: Mereka memiliki kekuatan super, dan pada awalnya mereka semua ketakuan (plus ditakuti), kelabakan untuk memahami diri mereka dan mengendalikan kekuatan mereka. Beberapa kejadian tak mengenakkan juga mereka alami dalam pergumulan mereka tersebut: mulai hancurnya kamar hingga tewasnya paman Ben, pamannya Peter Parker. Bahkan Professor X sampai membuka sekolah khusus untuk mereka.

Hari itu saya memahami ini: kesukaan saya berbicara adalah sebuah karunia. Ya, itu adalah karunia kefasihan bicara. Sekarang yang harus saya lakukan adalah belajar menggunakannya untuk kebaikan dengan penuh tanggung jawab. Seperti para superhero tersebut, tentu saya akan kesulitan mengendalikan 'kekuatan super' saya pada awalnya, dan mungkin akan ada 'korban-korban berjatuhan', namun saya akan terus berusaha untuk memperbaiki diri saya, hari demi hari. Akan ada orang-orang yang membantu saya menyadari kekuatan super saya ini, kemudian membimbing saya untuk mengendalikannya dan menggunakannya untuk kebaikan.

Bagaimana kita menggunakan 'kekuatan super' kita, sepenuhnya ada di tangan kita. Gunakan dengan penuh tanggung jawab.

Denver, 20 Januari 2016



Comments

Popular Posts