Les Piano Online 3: Persiapan Proses Belajar-Mengajar

Perlengkapan siap, maka hal yang pelru saya siapkan selanjutnya adalah diri saya sendiri. Untuk menjalani proses belajar-mengajar secara online, saya harus lebih aktif dalam segala hal: persiapan, pengajaran, dan setelah proses pengajaran. Berikut ini beberapa hal yang saya siapkan sebelum saya mengajar online.

Memastikan semua perlengkapan sudah terpasang dan siap pakai
Kira-kira 30 menit sebelum les mulai, saya memeriksa komputer, internet, dan kamera internal maupun eskternal. Saya coba semuanya, memastikan tidak ada yang gagal fungsi atau rusak. Saya juga mengatur pencahayaan di sekitar piano saya, memastikan bahwa pencahayaan di ruangan cukup untuk mengirimkan video yang jelas kepada murid. Kalau sekiranya terlalu gelap, saya harus menambahkan lampu ekstra.
Selain itu, saya memastikan semua buku dan alat peraga yang saya gunakan telah tersedia di sekitar saya: buku musik, kain handuk untuk melatih berat tangan, bola untuk melatih kekuatan otot telapak dan jari, silabus, dan alat tulis. Ya, saya sebagai guru juga mencatat apa yang saya ajarkan di buku musik saya, sehingga ketika saya mengajar berikutnya saya ingat apa yang saya ajarkan.
Bila perlu, saya meminta suami saya untuk tidak streaming video ketika saya mengajar. Jaga-jaga saja supaya kualitas video call tidak menurun.


Perencanaan pengajaran
Sebelum saya mengajarkan lagu baru, biasanya saya memainkan dulu lagu tersebut. Untuk saya, hal ini penting agar saya mengetahui bagaimana bunyi lagu itu, bagaimana gerakan tangan dan penjariannya, teaching points (pokok ajaran) serta mengenali potensi-potensi kesulitan yang mungkin dihadapi murid saat mempelajari lagu itu. Mengetahui bagaimana bunyi lagu itu penting untuk membantu saya mengenali bila murid memainkan not yang salah, terutama ketika koneksi internet sedang turun dan saya tidak dapat melihat tangan/jari murid dengan jelas. Sementara, memainkan lagu, mengenali pokok ajar dan potensi masalah akan membantu saya dalam memikirkan bagaimana saya dapat mengajarkan lagu tersebut dengan efektif dengan semua keterbatasan sistem online. Inilah saatnya sebagai seorang guru saya harus kreatif menemukan cara-cara mengajarkan melalui sistem online.
Demikian pula dengan pengajaran teknik. Teknik-teknik tertentu membuthkan angle kamera yang khusus. Contoh kasus adalah ketika kakak saya mengirimkan email yang meminta saya mengajari keponakan saya cara menggunakan damper pedal di les berikutnya. Untuk itu saya harus memastikan posisi komputer saya dapat menangkap gerakan tangan dan kaki sehingga keponakan saya bisa melihat bagaimana sinkronisasi tangan dan kaki ketika menggunakan damper pedal. Tentu saja hal ini termasuk pengaturan pencahayaan, agar kaki saya juga tersinari dengan cukup untuk dapat terlihat jelas.
Dalam mengajarkan teknik tertentu saya harus mencari cara agar murid dapat merasakannya tanpa harus memegang tangan saya untuk memahami teknik tertentu, misalnya penggunaan berat tangan, bagaiman melakukan lompatan besar di keyboard, pergelangan tangan yang fleksibel tapi terkendali, dan sejenisnya. Dalam les tatap muka murid dapat merasakannya dengan memegang tangan guru, dan guru dapat memegang tangan murid untuk membantunya merasakan sendiri teknik tersebut. Tapi karena keterbatasan sistem online, saya harus kreatif, harus terus menerus memikirkan cara-cara baru yang lebih efektif dalam mengajarkan teknik.


Mengirimkan PR Murid
Saya biasanya mengirimkan PR murid melalui email atau Google Docs. Apabila murid saya memiliki email di Gmail, maka saya akan membuat satu Google Docs dan membaginya dengan dia. Dia akan membukanya juga ketika les, sehingga apa yang saya tulis akan langsung muncul di layar dia. Apabila murid saya tidak memiliki akun Gmail, maka ketika mengajar saya akan membuka email saya dan menuliskan PR-nya selama pengajaran, dan tinggal klik 'send' ketika les selesai. Saya pribadi lebih suka Google Docs, karena sangat praktis dan semua terkumpul jadi satu. Kalau melalui email saya harus mengumpulkannya lagi setelah email terkirim, sehingga saya memiliki catatan apa yang saya ajarkan tanpa harus bongkar-bongkar email mencari PR minggu lalu.


Persiapan sebagai Murid
Karena saya juga seorang murid online, saya juga melakukan persiapan yang kurang lebih sama dengan mengajar. Tentunya persiapan peralatan dan perlengkapan sudah menjadi hal yang wajib. Alat tulis sangat penting, karena saya akan mencatat apa yang guru saya ajarkan, walau sekecil apapun. Menjadi murid online mewajibkan saya untuk lebih rajin mencatat, karena guru saya tidak akan bisa menuliskannya di buku saya. Sebagai guru tatap muka, saya sering memberi tanda di buku murid saya, misalnya melingkari not yang salah, menggambar garis lengung menunjukkan arah kalimat musikal, menggambar panah untuk menunjukkan gerakan tangan naik-turun dan jatuhnya berat, dan sebagainya. Guru saya juga melakukannya kalau saya les tatap muka dengan beliau. Namun ketika les online, saya sebagai murid harus mengambil alih tugas 'coret-coret' guru saya.
Semua buku yang terkait dengan PR saya sudah saya siapkan di atas piano. Kalau partitur didapat secara online, saya pastikan saya sudah print partitur tersebut. Ini mempercepat proses pergantian dari satu lagu/buku ke lagu/buku yang lain. Selain itu, apabila saya ada pertanyaan untuk disampaikan ke guru, saya akan menuliskannya di selembar kertas untuk saya tanyakan begitu kami terhubung di Skype. Malah kadang saya kirimkan pertanyaan tersebut melalui email ke guru saya beberapa hari sebelumnya, sehingga guru saya juga punya waktu untuk melihat dan mempersiapkan jawabannya/cara ajarnya.
Sebagai contoh, beberapa hari yang lalu saya diminta oleh seorang teman untuk mengiringi putrinya, seorang murid biola, dalam sebuah kompetisi. Begitu saya menerima lagu yang akan dimainkan, saya email lagu tersebut ke guru saya. Pada les berikutnya, beliau sudah siap dengan partitur lagu tersebut berikut pokok ajar. Jadi ketika les sudah tidak perlu lagi menunggu guru mencari partitur atau mempelajarinya.


Setelah semua siap, tunggu apa lagi? Mari belajar piano secara online!!!

(Bersambung)



Comments

Popular Posts