Pesanan Khusus: Sebuah Renungan

Ramainya perpolitikan Indonesia beberapa tahun terakhir telah mengubah wajah media sosial. Dulu saat awal-awal munculnya Facebook, misalnya, linimasa saya paling pol hanya berisi kegiatan teman-teman, foto, lucu-lucuan dengan teman.....intinya murni untuk pertemanan dan menjaga hubungan baik. Sekarang, tidak dapat dipungkiri bahwa "area tertentu" di media sosial menjadi arena yang buas, di mana satu orang merendahkan bahkan menghujat orang lain dengan berbagai sebutan yang tidak pantas.

Sebagai orang yang tidak memenuhi standar masyarakat pada umumnya, jujur saja saya merasa takut. Kadang ada komentar-komentar menyakitkan tentang kami-kami yang tidak dapat memiliki anak, seolah-olah kami ini tidak pantas dicintai dan diinginkan. Seorang teman penyandang disabilitas sangat sering menerima perundungan dari media sosial. Akhirnya dia menjadi sangat hati-hati ketika orang lain menunjukkan perhatian padanya, setulus apapun mereka.

Kadang saya berpikir, seperti apa nilai manusia di mata orang-orang ini, yang dengan mudahnya menyerukan hujatan bahkan ancaman untuk menyakiti secara fisik bahkan membunuh?

Sebuah pengalaman kecil mengajarkan saya akan arti sesama manusia di mata Penciptanya.

Pesanan Khusus
Sebagian pembaca yang mengenal saya secara pribadi atau yang rajin keliling di blog saya pasti tahu bahwa saya penggemar Astronomi dan serial Saint Seiya. Saking ngefansnya, saya ingin memiliki kalung dengan bentuk rasi Andromeda, sesuai karakter favorit saya di Saint Seiya. Sialnya, sangat sulit mencari kalung dengan rasi ini, mengingat Andromeda bukan rasi yang terlalu terkenal seperti kedua belas rasi dalam Zodiak. Apalagi, saya punya bayangan khusus kalung seperti apa yang saya inginkan, dan saya belum menemukan satu desain pun dari yang ada yang membuat saya tertarik.

Sampai suatu hari, saya menemukan sebuah toko di website Etsy yang produk-produk perhiasannya bertema sains, matematika dan keteknikan. Rasi-rasi yang dijadikan perhiasan di toko tersebut sangat tidak umum, seperti Corona Borealis, Bootes, Carina, Cygnus, asterisme Pleiades, Biduk (asterisme Big Dipper), dan Orion. Lebih menarik lagi, pemilik tokonya menerima pesanan khusus (custom order). Maka saya pun memberanikan diri bertanya kepada beliau apakah beliau bersedia membuatkan saya kalung dengan rasi Andromeda. Bisa dibayangkan betapa bahagianya saya ketika beliau menyatakan bersedia!

Sang pemilik toko, Emily, sangat baik. Beliau mendengarkan apa yang ada di bayangan saya tentang kalung ini. Bentuk rasinya (banyak sekali interpretasi bentuk rasi Andromeda di luar sana!). Jenis bintangnya (mau dari perak, atau dari batu permata?), ukurannya, panjang rantai kalungnya, dan sejenisnya. Saya yang awalnya hanya punya bayangan bentuk harus berpikir keras. Tapi saya sangat bersukacita dalam setiap prosesnya!

Saya bertanya pada Emily, apakah saya bisa meminta beliau untuk menambahkan satu fitur pada kalung saya, yakni Galaksi Andromeda Besar yang diwakili satu batu mulia berwarna pink pucat. Beliau dengan senang hati memberikan beberapa alternatif desain kalung berikut pilihan batunya (mulai pink Topaz, pink Tourmaline, sampai pink Sapphire) dan harga totalnya. Selama proses desain saya yang memegang kendali, dan saya memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan ini untuk mendapatkan kalung sesuai dengan apa yang saya inginkan.

Setelah semua detail disepakati, saya diminta menunggu sekitar dua minggu untuk proses pengerjaan. Selama itu pula Emily rajin mengirimkan update ke saya berikut foto-foto proses pengerjaan, dan menanyakan apakah ada yang ingin saya ubah.

Bahkan ketika kalung tersebut masih dalam pengerjaan, saya sudah jatuh cinta dan bangga pada si Andromeda kecil ini. Setiap melihat foto update dari Emily, saya seperti melihat anak saya dibentuk di dalam rahim. Inilah hasil dari pikiran saya, hati saya, jiwa saya, ........inilah saya! Saya sudah sangat tidak sabar menunggu "lahirnya" Andromeda kecil, yaitu ketika saya menerimanya di tangan saya sendiri. Saya sudah tidak sabar untuk memakainya, dan menunjukkan kepada dunia (melalui si  Andromeda kecil)......inilah saya!

(Saya lebay ya....huakakakakak)

Di tengah euforia ini, ada sebuah pertanyaan yang muncul di batin saya....."Tuhan, apakah seperti ini yang Engkau rasakan ketika Engkau menciptakan saya?"


Kalung rasi Andromeda
https://www.etsy.com/shop/OnceUponASine


Ciptaan Khusus
Tentu saja saya bukan Tuhan, dan saya tidak tahu apa yang Tuhan rasakan ketika menciptakan saya dan kita semua. Namun dalam keyakinan saya, kita diciptakan serupa dengan gambaran Tuhan, jadi kita memiliki aspek-aspek yang dimiliki Tuhan seperti kreativitas dan rasa, meski dalam taraf yang jauh lebih kecil.

Saya selalu diajarkan bahwa setiap kita adalah ciptaan khusus. Namun baru ketika saya memesan kalung rasi Andromeda inilah saya bisa mendapatkan pengertian yang baru.

Ketika Tuhan menciptakan alam semesta, Dia memiliki visi untuk menciptakan manusia. Salah satu di antara manusia itu nantinya akan bernama Dhita. Dengan penuh kasih dan sukacita, Tuhan mulai memikirkan setiap detail desain manusia bernama Dhita ini. Ia memilihkan bentuk tubuhnya, warna kulitnya, warna rambutnya, warna matanya, tinggi badannya, di mana dia akan dilahirkan, dan peran apa yang akan dia mainkan di dunia, di waktu di mana dia akan diciptakan. Tuhan memimlihkan dengan sangat hati-hati SHAPE (Spiritual gifts (karunia rohani), Heart (hati), Ability (kemampuan), Personality (kepribadian), dan Experience (pengalaman hidup)), yang akan sangat berguna untuk si Dhita ini dalam menjalankkan fungsi dan tugasnya. Sebagaimana saya memilih bahan batu permata untuk kalung saya yang saya harapkan sesuai dengan keinginan saya, demikian pula Tuhan memilihkan karunia-karunia yang akan memancarkan isi hatiNya kepada dunia.

Saya memiliki alasan mengapa saya memilih rasi Andromeda, mengapa memilih bentuk yang paling sederhana, mengapa saya ingin ada galaksinya, mengapa galaksinya berwarna pink, mengapa saya pilih sapphire, mengapa ukurannya sekian, mengapa panjang rantainya sekian, dan sebagainya. Semua ada alasan dan fungsinya. Demikian pula Tuhan, ketika Ia memilihkan bentuk dan karunia-karunia yang akan memperlengkapi saya, Ia memiliki alasan dan tujuan khusus. Kita mungkin tidak akan pernah tahu sampai nanti kita menghadapNya di kekekalan, tapi kita dapat percaya bahwa Dia tidak akan salah mencipta kita sebagaimana adanya kita.

Saya juga sudah menceritakan betapa excited-nya saya menunggu kehadiran kalung saya. Saya telah mencintainya bahkan sebelum kalung ini dibuat. Bisa dibayangkan betapa excited-nya Sang Maha, ketika ide tantang saya sudah siap dan Ia menanti masa saat saya dilahirkan? Betapa dengan hati-hati Ia menenun saya di dalam rahim ibu saya, dan betapa sukacitanya Ia ketika saya akhirnya dilahirkan? Betapa bahagianya Tuhan ketika Ia memperkenalkan saya kepada dunia: inilah Dhita, karyaKu yang Kucintai, mulia dan berharga!!!

Sebagaimana saya ingin diri saya terpancar melalui kalung karya saya, demikian pula Tuhan ingin agar DiriNya terpancar melalui setiap kita. KasihNya. PerhatianNya. KebaikanNya. HatiNya.

Sudahkah kita menjadi cahayaNya di dunia? Sudahkah kita mempersilakan Tuhan untuk memakai kita sesuai tujuan dan rencanaNya? Sudahkah kita mengasihi sesama manusia ciptaanNya, yang kesemuanya adalah ciptaan khusus, custom made, tiada duanya, dikasihiNya, dan berharga di mataNya?

Tidakkah dengan menghina orang lain, menghujat, bahkan mengancam menyakiti dan membunuh, kita telah menghina penciptaNya?  Pencipta yang menginginkan kehadiran orang tersebut di dunia, yang menciptanya dengan penuh kasih, yang memiliki peran dan rencana khusus baginya? Siapakah kita sehingga kita merasa berhak menghakimi dan mengambil hidup orang lain?

Bisa jadi, saya yang tidak memiliki anak dan rahim ini akan dipandang sebelah mata bahkan dihina. Dianggap perempuan tidak berguna dan tidak berarti. Perempuan yang tidak akan pernah bahagia. Tapi ketika saya mengingat kembali proses pembuatan kalung Andromeda saya, dan betapa bahagianya saya, saya bisa kembali diingatkan bahwa Tuhan menginginkan kehadiran saya di Bumi ini. Saya diciptakan dengan penuh kasih sayang, diperlengkapi secara khusus untuk misiNya dan untuk menjadi berkat bagi orang lain.

Kalung saya mungkin kecil dan sederhana, namun bagi saya sangat sarat makna. Demikian pula dengan diri saya di mata Tuhan; mungkin tidak semua orang dapat melihat apa yang Tuhan lihat dalam "sederhananya" hidup saya. Tapi saya percaya, melalui yang "sederhana" sekalipun, Tuhan masih dapat menyatakan diriNya kepada dunia.




Comments

Popular Posts